Sintaks

Sintaksis
Dalam linguistik, sintaksis (dari Yunani Kuno: συν- syn-, “bersama”, dan τάξις táxis, “pengaturan”) adalah ilmu mengenai prinsip dan peraturan untuk membuat kalimat dalam bahasa alami. Selain aturan ini, kata sintaksis juga digunakan untuk merujuk langsung pada peraturan dan prinsip yang mencakup struktur kalimat dalam bahasa apapun, sebagaimana “sintaksis Irlandia Modern.”
Penelitian modern dalam sintaks bertujuan untuk menjelaskan bahasa dalam aturan ini. Banyak pakar sintaksis berusaha menemukan aturan umum yang diterapkan pada setiap bahasa alami. Kata sintaksis juga kadang digunakan untuk merujuk pada aturan yang mengatur sistem matematika, seperti logika, bahasa formal buatan, dan bahasa pemrograman komputer.

Sejarah awal
Karya mengenai tata bahasa telah ditulis jauh sebelum sintaksis modern datang; Aṣṭādhyāyī dari Pāṇini sering disebut sebagai contoh karya pra-modern yang menyebutkan teori sintaksis modern.[1] Di Barat, penggunaan pikiran yang kemudian dikenal sebagai “tata bahasa tradisional” berawal dari karya Dionysius Thrax.
Selama berabad-abad, karya mengenai sintaksis didominasi oleh suatu kerangka kerja yang dikenal sebagai grammaire générale, pertama dijelaskan tahun 160 oleh Antoine Arnauld dalam buku dengan nama yang sama. Sistem ini mengambil dasar pikirnya berupa anggapan bahwa bahasa adalah refleksi langsung dari proses pemikiran dan karena itu ada sebuah cara yang alami untuk mengekspresikan pikiran. Cara itu, secara kebetulan, adalah cara yang sama yang diekspresikan dalam bahasa Perancis.
Tetapi, dalam abad ke-19, dengan pengembangan ilmu bahasa perbandingan sejarah, para pakar bahasa mulai menyadari keragaman bahasa manusia, dan mempertanyakan anggapan dasar mengenai hubungan antara bahasa dan logika. Mulai jelas bahwa tidak ada cara yang paling alami untuk mengekspresikan pikiran, dan logika tak bisa lagi dijadikan sebagai dasar untuk mempelajari struktur bahasa.
Tata bahasa Port-Royal membuat pembelajaran sintaksis terhadap logika (memang, sebagian besar Port-Royal Logic disalin atau diadaptasi dari Grammaire générale[2]). Kategori sintaksis diidentifikasikan dengan kategori logika, dan semua kalimat diteliti dalam struktur “Subyek – Penghubung – Predikat”. Awalnya, pandangan ini diadopsi oleh pakar bahasa perbandingan awal seperti Franz Bopp.
Peran penting sintaksis dalam ilmu bahasa teoritis menjadi lebih jelas pada abad ke-20, sehingga dijuluki “abad teori sintaksis” karena ilmu bahasa juga dilibatkan. Untuk survei yang lebih mendetil dan jelas mengenai sejarah sintaksis dalam dua abad terakhir, lihat karya monumental oleh Graffi (2001).
Teori modern
Terdapat sejumlah pendekatan teoritis mengenai aturan sintaksis. Banyak ahli bahasa (seperti Noam Chomsky) melihat sintaksis sebagai cabang biologi, sejak mereka menganggap sintaksis sebagai pembelajaran ilmu bahasa yang melekat di pikiran manusia. Lainnya (seperti Gerald Gazdar) mengambil pandangan yang lebih Platonistik, sejak mereka menyebut sintaksis sebagai pembelajaran sistem formal abstrak.[3] Meskipun ada lagi (seperti Joseph Greenberg) menganggap tata bahasa sebagai alat taksonomis untuk mencapai generalisasi luas di banyak bahasa. Sejumlah pendekatan besar terhadap aturan ini disebutkan di bawah.
Tata bahasa generatif
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Tata bahasa generatif
Arti tata bahasa generatif adalah bahwa bahasa adalah struktur pikiran manusia. Tujuan tata bahasa generatif adalah membentuk model lengkap bahasa terdalam ini (dikenal sebagai i-language). Model ini dapat digunakan untuk menjelaskan semua bahasa manusia dan memperkirakan ketatabahasaan dari ungkapan apapun (yang berarti memperkirakan apakah ungkapan ini terdengar benar oleh para penutur asli suatu bahasa). Pendekatan terhadap bahasa dirintis oleh Noam Chomsky. Kebanyakan teori generatif (meskipun tidak semuanya) menganggap bahwa sintaksis didasarkan pada struktur kalimat yang konstituen. Tata bahasa generatig berada di antara teori yang berfokus terutama pada bentuk kalimat, daripada fungsi komunikatifnya.
Di antara banyak teori tata bahasa generatif, teori Chomsky meliputi:
•    Tata Bahasa Transformasional (TG) (Teori asli sintaksis generatif dicetuskan Chomsky dalam Syntactic Structures tahun 1957[4])
•    Teori pemerintah dan ikatan (GB) (revised theory in the tradition of TG developed mainly by Chomsky in the 1970s and 1980s).[5]
•    The Minimalist Program (MP) (versi revisi GB yang diterbitkan Chomsky tahun 1995)[6]
Other theories that find their origin in the generative paradigm are:
•    Generative semantics (now largely out of date)
•    Relational grammar (RG) (now largely out of date)
•    Arc Pair grammar
•    Generalized phrase structure grammar (GPSG; now largely out of date)
•    Head-driven phrase structure grammar (HPSG)
•    Lexical-functional grammar (LFG)
Tata bahasa kategori
Tata bahasa kategori adalah sebuah pendekatan yang melengkapi struktur sintaksis bukan pada aturan tata bahasa, tapi pada kategori sintaksis itu sendiri. Contohnya, daripada menegaskan bahwa kalimat dibentuk dari sebuah aturan yang menggabungkan kata benda (NP) dan kata kerja (VP) (contohnya aturan struktur frasa S → NP VP), dalam tata bahasa kategori, prinsip seperti itu masuk dalam kategori kata utama. Sehingga kategori sintaksis untuk sebuah kata kerja intransitif adalah sebuah gabungan yang lengkap yang menjelaskan fakta bahwa kata kerja berperan sebagai penghubung yang membutuhkan NP sebagai input dan membuat struktur tingkat kalimat sebagai output. Kategori lengkap ini ditandai sebagai (NP\S) daripada V. NP\S diartikan sebagai “sebuah kategori yang mencari ke kiri (ditandai oleh \) untuk NP (elemen di kiri) dan membentuk sebuah kalimat (elemen di kanan)”. Kategori kata kerja transitif diartikan sebagai sebuah elemen yang membutuhkan dua NP (subyek dan obyek langsungnya) untuk membentuk suatu kalimat. Hal ini ditandai sebagai (NP/(NP\S)) yang berarti “sebuah kategori yang mencari ke kanan (ditandai oleh /) untuk NP (obyek), dan membentuk sebuah fungsi (sama dengan VP) yang merupakan (NP\S), yang juga menampilkan fungsi yang mencari ke kiri untuk NP dan membentuk sebuah kalimat).
Tata bahasa gabungan adalah sebuah tata bahasa kategori yang memasukkan struktur pohon dalam kategorinya.
Tata bahasa dependen
Tata bahasa dependen adalah jenis pendekatan berbeda yang struktur ditentukan oleh hubungan (seperti hubungan tata bahasa) antara satu kata (kepala) dan dependensinya, selain didasarkan pada struktur konstituen. Contohnya, struktur sintaksis dijelaskan menurut apakah satu kata benda adalah subyek atau agen dari kata kerja, daripada menjelaskan hubungan itu menurut frasa.
Sejumlah teori sintaks dependen:
•    Sintaksis aljabar
•    Tata bahasa kata
•    Tata bahasa operator
Teori tata bahasa/jaringan stokastik/kemungkinan
Pendekatan teoritis pada sintaks yang didasarkan pada teori kemungkinan dikenal sebagai tata bahasa stokastik. Satu penerapan umum pada pendekatan seperti ini membentuk sebuah jaringan neural atau koneksionisme. Sejumlah teori yang didasarkan pendekatan ini adalah:
•    Teori optimalitas
•    Tata bahasa bebas konteks stokastik
Tata bahasa fungsi
Teori fungsionalis, meskipun difokuskan pada bentuk, sebenarnya didorong atas penjelasan yang didasarkan pada fungsi kalimat (seperti fungsi komunikatifnya). Sejumlah teori fungsionalis meliputi:
•    Tata bahasa fungsional (Dik)
•    Prague Linguistic Circle
•    Tata bahasa fungsional sistemis
•    Tata bahasa kognitif
•    Tata bahasa konstruksi (CxG)
•    Tata bahasa peran dan referensi (RRG)
Catatan kaki
1.    ^ Fortson IV, Benjamin W. (2004). Indo-European Language and Culture: An Introduction. Blackwell. hlm. 186. ISBN 1-4051-0315-9 (hb); 1-4051-0316-7 (pb). “[The Aṣṭādhyāyī] is a highly precise and thorough description of the structure of Sanskrit somewhat resembling modern generative grammar…[it] remained the most advanced linguistic analysis of any kind until the twentieth century.”
2.    ^ Arnauld, Antoine (1683). La logique (edisi ke-5th). Paris: G. Desprez. hlm. 137. http://visualiseur.bnf.fr/Visualiseur?Destination=Gallica&O=NUMM-57444. “Nous avons emprunté…ce que nous avons dit…d’un petit Livre…sous le titre de Grammaire générale.”
3.    ^ Ted Briscoe, 2 May 2001, Interview with Gerald Gazdar. Retrieved 2008-06-04.
4.    ^ Chomsky, Noam. 1957. Syntactic Structures. The Hague/Paris: Mouton, p. 15.
5.    ^ Chomsky, Noam (1981/1993). Lectures on Government and Binding: The Pisa Lectures. Mouton de Gruyter.
6.    ^ Chomsky, Noam (1995). The Minimalist Program. MIT Press.
Catatan
•    Brown, Keith (1996). Concise Encyclopedia of Syntactic Theories. New York: Elsevier Science. ISBN 0-08-042711-1.
•    Carnie, Andrew (2006). Syntax: A Generative Introduction. Oxford: Wiley-Blackwell. ISBN 1405133848.
•    Freidin, Robert (2006). Syntax. Critical Concepts in Linguistics. New York: Routledge. ISBN 0-415-24672-5.
•    Graffi, Giorgio (2001). 200 Years of Syntax. A Critical Survey. Studies in the History of the Language Sciences 98. Amsterdam: Benjamins. ISBN 90-272-4587-8.
Pranala luar
•    (Inggris) The syntax of natural language (Beatrice Santorini & Anthony Kroch, University of Pennsylvania)
•    (Inggris) Isac, Daniela (2008). I-language: An Introduction to Linguistics as Cognitive Science. Oxford University Press. ISBN 978-0199534203.
•    (Inggris) Various syntactic constructs used in computer programming languages
•    (Inggris) The journal Syntax
Diperoleh dari “http://id.wikipedia.org/wiki/Sintaksis”
Kategori: Tata bahasa | Semiotik | Sintaksis | Kata serapan Yunani | Filosofi bahasa
Kategori tersembunyi: Artikel mengandung aksara Yunani Kuno | Artikel mengandung aksara Perancis | Artikel yang belum dirapikan April 2011



3 tanggapan untuk “Sintaks”

  1. berguna banget,tata bahasa konstruksi tu seperti apa?

    1. ini tata bahasa kontruksi

    2. ini tata bahasa kontruksi
      Tata Bahasa (Grammar)
      Konstruksi pada tataran kalimat:
      contoh: dorang samua makang nasi
      3rdPl semua makan nasi
      ‘mereka semu makan nasi’
      kalimat sederhana = + Dasar : klausa transitif – Intonasi
      Rumusan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut sebuah kalimat sederhana terdiri dari sebuah dasar wajib yang diisi oleh klausa transitif dan diakhiri oleh Intonasi
      Konstruksi pada tataran klausa:
      Klausa transitif (tCl) = +S: N: + P :tv(verba transitif) + ±O:N
      Penjelasan rumusan di atas adalah klausa transitif terdiri dari sebuah subyek wajib yang diisi oleh frasa nomina , sebuah predikat wajib yang diisi oleh verba transitif dan obyek tidak wajib yang memiliki kategori frasa nomina.
      Konstruksi pada tataran frasa :
      N1= ± det + ± mod + inti :n1
      N2 = ± det + ±mod + inti : n2
      tV= + H: tV
      Penjelasan rumusan di atas, sebuah frasa nomina yang memiliki dua inti dimana frasa nomina pertama terdiri dari sebuah determiner yang optional , modifier yang optional serta inti nomina wajib. Frasa nomina kedua memiliki determiner yang opsional , modifier yang juga opsional serta inti nomina wajib. Ketiga sebuah frasa verba yang memiliki inti verba transitif yang wajib.

      Konstruksi pada tataran kata :
      Contoh di atas, dorang samua makang nasi ‘mereka semua makan nasi’ konstruksi ini terdiri dari masing-masing satu morfem bebas sehingga tidak perlu direpresentasikan dalam konstruksi morfem-morfem lain langsung masuk menjadi sebagai morfem bebas. Untuk memperjelas konstruksi pada tataran kata lihat pembahasan contoh di bawah ini , pangmakang ‘orang yang sering makan’
      Konstruksi tagmemiknya:
      Sebuah nomina = + inti : verba transitif (tv) + pn {pang-}, penjelasan sebuah nomina memiliki verba transitif sebagai inti dan penanda nomina.
      Leksikon
      dorang dasar nomina(n1) ‘orang ke tiga jamak’
      samua dasar adverb ‘semua’
      makang dasar verba ‘makan’
      nasi dasar nomina (n2) ‘nasi’
      {paŋ-} pn(penanda nomina) ‘pelaku’

Tinggalkan komentar